Bahan baku pelet biomassa meliputi kulit kacang tanah, jerami, serpihan kayu, sekam padi, batang jagung, kulit kayu, dll. Bahan bakar biomassa nyaman untuk penyimpanan dan transportasi, dan sangat meningkatkan kinerja pembakaran biomassa. Ketika sebuah pabrik atau perusahaan menggunakan a mesin pelet kayu untuk memproduksi pelet, outputnya seringkali besar. Lalu muncul pertanyaan. Bisakah pelet biomassa disimpan di tempat terbuka? Bagaimana cara menyimpan pelet biomassa?

Perlindungan kelembaban dan kebakaran adalah faktor paling penting untuk dipertimbangkan.

kelembaban

Partikel biomassa akan menjadi lembab dan lepas di lingkungan yang lembab karena partikel biomassa akan terlepas pada kelembaban sekitar 10%, yang mempengaruhi efek pembakaran. Udara pada dasarnya mengandung air, apalagi pada musim hujan, kelembaban udara lebih tinggi sehingga kurang menguntungkan untuk penyimpanan partikel, oleh karena itu pada saat kita menyimpannya sebaiknya menggunakan kemasan tahan lembab untuk mengemas partikel biomassa. .

Jika pihak pabrik ingin berhemat dan menggunakan kantong kemasan biasa, maka pada saat kita menyimpannya sebaiknya tidak disimpan di tempat terbuka. Kalau hujan terpaksa kami pindahkan kembali ke rumah, tapi ini sangat merepotkan.

Pencegahan kebakaran

Pelet biomassa mudah terbakar, dan tidak boleh ada nyala api terbuka, jika tidak maka akan menimbulkan kebakaran.
Setelah pelet biomassa diproduksi, jangan menumpuk di sekitar boiler sesuka hati, dan mintalah seseorang yang bertanggung jawab atasnya, dan periksa apakah ada bahaya keselamatan dari waktu ke waktu. Orang dewasa harus memberikan perhatian khusus terhadap pelet biomassa yang dibawa pulang, dan tidak membuat anak-anak nakal dan menimbulkan kebakaran.